Sebab Terjadinya Gempa Bumi

Safe Link Converter

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc!
Made your link safe to visit. (Mengamankan Link dari Virus Malware dan Tindak Cyber Crime)

WHERE IS THE LINK (DIMANA LINK):

  1. Wait 5 second / Tunggu 5 Detik
  2. See in the Box Below Where is counter works / Lihat yang ada waktu berjalan.
  3. Click VISIT LINK / Klik VISIT LINK VISIT LINK.

Your link show here LINK ANDA DISINI

Loading...
Penyebab gempa bumi berdasarkan penyebabnya terbagi menjadi tiga, yaitu akibat runtuhnya gua, peledakan gunung api, tabrakan (impack), dan kegiatan tektonik.

1. Runtuhnya Gua
Runtuhnya gua adalah penyebab terjadinya gempa bumi yang dipikirkan orang-orang zaman dulu. Dugaan penyebab terjadinya gempa bumi karena gua yang runtuh adalah salah besar. Hal ini wajar saja, karena teknologi zaman dahulu tidak secanggih apda zaman sekarang.  Gua yang runtuh memang akan mengakibatkan terjadinya getaran di tanah, akan tetapi getaran tersebut sangat kecil dan bersifat lokal. Kekuatannya berkisar antara 2 sampai 3 skala richter. Getaran tersebut tidak disebut sebagai gempa.

2. Peledakan Gunung api
Aktivitas gunung api dapat juga dianggap sebagai penyebab terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang diakibatkan oleh aktivitas gunung api disebut gempa bumi vulkanik. Gempa bumi ini akan selalu terjadi baik sebelum, selama, maupun setelah suatu gunung api meledak. Sedangkan penyebab gunung api yaitu karena terjadinya persentuhan antara magma, dinding gunung api, dan tekanan gas di dalam dapur magma. Gunung api juga dapat terjadi karena perpindahan magma secara tiba-tiba di dalam dapur magma. Kekuatan gempa bumi yang disebabkan oleh altivitas vulkanik sebenarnya sangat lemah dan hanya terasa di wilayah sekitar gunung api tersebut. Dari seluruh bencana gempa bumi yang terjadi, yang termasuk gempa bumi vulkanik hanya sebesar 7% saja. Walaupun demikian kerusakan yang ditimbulkan oleh gempa bumi vulkanik cukup luas, sebab gempa bumi vulkanik biasanya disertai pula dengan meletusnya suatu gunung api.

Berdasarkan posisi kegiatan magma (kedudukan sumber gempanya), maka gempa bumi vulkanik dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu gempa bumi vulkanik dalam, gempa bumi vulkanik dangkal, gempa bumi ledakan, dan getaran vulkanik atau tremor. Mari kita bahas satu persatu.

a. Gempa bumi Vulkanik Dalam
Gempa vulkanik dalam mempunyai sumber gempa antara 2 -30 km. Gempa bumi ini hampir sama dengan gempa bumi tektonik, khususnya mengenai gempa susulannya (after shocks). Gempa bumi ini terjadi ketika menjelang letusan gunung api, atau sebagai tanda bahwa suatu gunung api mulai aktif.
   

b. Gempa bumi Vulkanik Dangkal
Gempa bumi vulkanik dangkal hampir sama dengan dengan gempa bumi vulkanik dalam, hanya saja letak sumber gempanya pada kedalaman kurang dari 2 km. Gempa bumi ini timbul ketika mendekati terjadinya letusan, selama terjadinya letusan, dan setelah letusan itu berakhir.

c. Gempa bumi  Ledakan
Terjadinya gempa bumi ledakan berkaitan dengan tengah berlangsungnya ledakan suatu gunung api. Sumber gempa bumi ini sangat dangkal, yaitu kurang dari 1 kilometer.

d. Getaran Vulkanik atau Tremor
Getaran atau tremor vulkanik yaitu suatu getaran yang berkaitan dengan aktifnya suatu gunung api dan terjadi terus menerus sehingga membuat suasana tidak tenang. Biasanya, letak sumber gempanya mulai dari kedalaman 30 KM sampai permukaan.

Gempa bumi ledakan dan gempa bumi dangkal jika terjadi secara terus menerus dengan selang waktu hanya beberapa detik, maka dapat menyebabkan terjadinya getaran tremor (vulkanik). Khusus pada gunung api berbatuan basalt, getaran tremor akan terasa lebih kuat karena sifat batuannya sangat peka terhadap rambatan gelombang.

3. Tabrakan (Impack)
Pada awalnya banyak orang yang percaya bahwa penyebab terjadinya gempa bumi yaitu karena adanya bintang jatuh atau meteor yang menabrak bumi. Di Rusia pada tahun 1908, sebuah meteor jatuh dan mengakibatkan terjadinya lubang yang sangat besar seperti  kawah. Meskipun gelombang tekanan yang terjadi karena jatuhnya meteor tersebut tercatat sampai ke London (Inggris), akan tetapi dampaknya tidak terekam pada seismograf (alat pencatat getaran gempa bumi). Hal ini berarti bahwa getaran yang diakibatkan oleh peristiwa tabrakan meteor dengan bumi kekuatannya sangat kecil. Lagi pula untuk beberapa tanun terakhir, tabrakan seperti itu sangat jarang terjadi di bumi.
4.  Kegiatan Tektonik
90% dari seluruh peristiwa gempa bumi di bumi terjadi karena adanya kegiatan tektonik. Gempa bumi yang disebabkan oleh kegiatan tektonik memiliki efek yang sangat serius. Gempa bumi ini berkaitan dengan kegiatan gaya tektonik yang terus berlangsung dalam proses pembentukan gunung-gunung, terjadinya faults (patahan-patahan batuan) dan tekanan atau tarikan dari pergerakan berbagai lempeng batuan penyusun kerak bumi.

Gempa bumi tektonik terjadi karena adanya pelepasan tenaga pada saat pergeseran lempengan plat tektonik. Teori dari tektonik plate menjelaskan bahwa keadaan litosfer atau kulit bumi yang menutupi permukaan bumi tidak utuh, melainkan terpecah-pecah berbentuk lempeng, yang mana satu sama lain ada yang bergerak saling menjauh, bertumbukan, dan berpapasan. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga bertabrakan dan berpecah-pecah satu sama lainnya. Gerakan litosfer tersebut terjadi karena adanya gerakan astenosfer yang sifatnya cair kental. Hal tersebut menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Gempa bumi tektonik sangat unik, mengapa? Hal ini karena peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yaitu mengikuti pola-pola pertemuan lempeng tektonik sebagai penyusun kerak bumi. Dalam ilmu geologi, kerangka teoretis tektonik lempeng adalah postulat untuk menjelaskan mengenai fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh daerah, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik.

Dampak (Akibat) Terjadinya Gempa Bumi
Setelah mengetahui tentang penyebab terjadinya gempa bumi, kita akan belajar tentang dampak yang ditimbulkan dari bencara gempa bumi. Dampak terjadinya gempa bumi antara lain sebagai berikut :
1. Banyaknya bangunan infrastruktur yang rusak karena goncangan tanah.
2. Selain bangunan, korban jiwa juga banyak yang berjatuhan karena karena tertimpa reruntuhan bangunan dan  terkena longsor.
3. Apabila sumber gempa bumi adadi dasar lautan, maka dapat menimbulkan bencana lain yaitu gelombang tsunami membahayakan daerah di pesisir lautan.

Upaya Pengurangan Dampak Terjadinya Bencana Gempa Bumi
Melihat begitu besarnya dampak atau akibat terjadinya genpa bumi, maka diperlukan langkah-langkah strategis untuk meminimalisir dampak terjadinya gempa bumi, antara lain :
1. Memperkuat struktur bangunan di daerah rawan gempa bumi sesuai dengan standar kualitas bangunan.
2. Diperlukan konstruksi tahan gempa, khususnya di daerah rawan gempa.
3. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas yang tinggi.
4. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan pemanfaatan lahan.
5. Adanya penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya gempa bumi dan cara – cara penyelamatan diri apabila terjadi gempa bumi.
6. Rencanakan lokasi pemukiman untuk mengurangi tingkat kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.