Benarkah Sunan Giri Keturunan Nabi Muhammad SAW?

Safe Link Converter

Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc!
Made your link safe to visit. (Mengamankan Link dari Virus Malware dan Tindak Cyber Crime)

WHERE IS THE LINK (DIMANA LINK):

  1. Wait 5 second / Tunggu 5 Detik
  2. See in the Box Below Where is counter works / Lihat yang ada waktu berjalan.
  3. Click VISIT LINK / Klik VISIT LINK VISIT LINK.

Your link show here LINK ANDA DISINI

Loading...
Memang bisa dipastikan bahwa semua walisongo yang ada di pulau Jawa ada keturunan dari Nabi Muhammad, termasuk sunan giri. Selain dikenal sebagai pemimpin wali di pulau jawa, sunan giri mempunyai hubungan darah dengan nabi Muhammad Saw. Untuk lebih memahami bagaimana asal usul sunan giri dan nasab belian dengan Rasulullah Saw, maka dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang asal usul sunan giri, silsilah sunan giri dengan nabi Muhammad Saw, dan wafatnya sunan Giri.

1. Asal Usul (Nasib) Sunan Giri
Pada masa kecilnya sunan Giri biasa dipanggir dengan Raden Paku, ia juga diberi nama oleh ulama' pasai dengan nama Syekh Maulana Ainul yaqin. Beliau adalah putra Syekh Maulana lshaq yang menikah dengan Dewi sekardadu, sang dewi adalah putri prabu Blambangan Menak Sembuyu.

Dewi sekardadu meninggal sesaat setelah melahirkan Raden Paku (sunan giri). Dan oleh prabu Menak sembuyu bayi itu dibuang diperairan Bali, yang akhirnya bayi itu ditemukan oleh rombongan pedagang anak buah Nyai Ageng pinatih dari Gresik. Oleh Nyai Ageng, bayi itu dinamakan Raden paku. Ada lagi yang menceritakan dengan nama Joko Samudro
   

2. Perkawinan Syekh Maulana lshaq (Ayah Sunan Giri)
Alkisah, suatu saat kerajaan Blambangan terkena wabah penyakit yang ganas, boleh dikata, jika ada orang yang terkena wabah penyakit tersebut pada pagi hari maka pada sore harinya ia akan meninggal dunia, jika ada yang sakit pada sore hari maka pada pagi harinya ia akan meninggal dunia. Demikian juga yang terjadi pada Dewi sekardadu. Prabu Menak sembuyu selaku ayahnya dan sebagai Raja sangat sedih melihat kejadian itu, karena itu dipanggilah semua tabib untuk mengobati dewi sekardadu, namun hasilnya hanya sia-sia belaka.

Akhirnya sang prabu memerintahkan patih Bajur Sengoro membuka sayembara, yaitu, siapapun yang dapat menyembuhkan penyakit Putri sekardadu dari kerajaan Blambangan, maka bila orang itu laki-laki akan dijodohkan dengan sang putri, dan bila perempuan, maka akan dijadikan saudara. Secepatnya sayembara menyebar ke pelosok-pelosok negeri, namun tidak suatu hari datanglah seorang Resi bernama Kandabaya menghadap raja untuk memberi tahu bahwa yang dapat menyembuhkan sakit sang putri sekaligus mengusir wabah penyakit adalah seorang pertapa di gunung Gresik, namanya Syekh Maulana lshaq. (Dalam riwayat lain bukan di Gunung Gresik tetapi di Gunung Selangu)

Mendenngar penuturan sang Resi, Prabu Menak Sembuyu langsung mengutus patih Bajul Sengoro serta beberapa senopati plihan ke Gunung Gresik/Selangu. Dan setelah tiba disana, Syekh Maulana lshaq bertanya :
"Apa maksud kedatangan kalian kemari ?"

"Kami utusan Raja Blambangan, menurut resi yang datang ke tempat kami, tuanlah yang dapat menyembuhkan penyakit Putri dewi Sekardadu". Jawab Patih Bajul Sengoro. "Dan tuan pula yang dapat mengusir wabah penyakit yang melanda negeri Blambangan. Bila hal itu dapat tuan lakukan, maka Prabu Menak Sembuyu akan menikahkan tuan dengan sang putri yang cantik jelita. Akan tetapi bila gagal maka maka tuan akan dihukum mati".

Untuk beberapa saat, Syekh Maulana lshaq terdiam, lalu beliau berkata dengan penuh wibawa : "Agama islam adalah satu-satunya agama yang baik, suka memberi pertolongan kepada orang yang menderita. Katakan kepada rajamu bahwa aku akan ke Biambangan. lni kulakukan dengan ikhlas tanpa mengharap imbalan, bukan semata-mata akan dijodohkan dengan Dewi Sekardadu. Nah cepatlah kalian pulang nanti aku akan menyusul kalian. Ketika Patih Bajul Sengoro dan para para prajuritnya tiba di Kraton Blambangan, hatinya sangat terkejut. Suasana di keraton tampak ceria, dan setelah diselidiki ternyata ada pesta perkawinan antara Dewi Sekardadu dengan Syekh Maulana lshaq.

Melihat kejadian itu, Bajul Sengoro seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, akhirnya ia masuk ke dalam lstana dan bertemu dengan sang Prabu Menak Sembuyu. "Kemana saja kau ini patih ?" tanya sang Prabu.
"Apakah paduka tidak tahu bahwa kami baru datang dari Gunung Gresik/Selangu?' jawab patih Bajul Sengoro
"Berapa lamanya kamu berangkat ?" tanya sang prabu lagi
"Enam hari paduka. Jadi perjalanan kami pulang pergi memakan waktu dua belas hari", sahut sang patih.
"Paduka Prabu; apa yang sebenarnya terjadi?" tanya patih Bajul Sengoro.
"Pada hari keenam sejak kepulanganmu dari Gresik itu Syekh Maulana sudah tiba di sini, dia berhasir menyembuhkan Dewi sekardadu, dan sesuai dengan janjiku maka kukawinkan dia dengan putriku ini. sekarang adalah hari ketujuh, dari pesat perkawinannya". ujar sang Prabu.

Karuan saja Patih Bajul sengoro keheranan mendengarkan keterangan sang Prabu, sebab ketika di Gresiki Selangu dia disuruh berangkat lebih dahulu oleh Syekh Maulana, tapi ternyata syekh Maulana lshaq tiba lebih dulu. Berarti dia bukan orang sembarangan.

Untuk meyakinkan dirinya, sang patih menemui syekh Maulana lshaq, sebab dia kuatir jangan-jangan ada orang yang menyamar sebagai Syekh Maulana lshaq. Setelah mereka bertemu dan diberi penjelasan oleh syekh Maulana lshaq, barulah ia percaya bahwa yang dihadapi adalah syekh Maulana lshaq. Demikianlah cerita pertemuan syekh Maulana lshaq dengan Dewi Sekardadu, orang tua Sunan Giri.

3. Sunan Giri adalah Keturunan Nabi Muhammad Saw.
Nasab (silsilah keturunan) raden paku (sunan Giri) menurut satu riwayat adalah sebagai berikut. Sunan Giri adalah putra Maulana ishaq bin Jamaruddin Jumadil Kubro bin Maulana Mahmuddin Kubro bin Abdur Rahman bin Abdullah bin Zainal Kubro bin Zainal Alim bin Khusain bin Fatimah putri Nabi Muhammad saw.

Tetapi dalam riwayat yang lain, pembaca sekalian bisa mellhat dan membaca silsilah / Nasab Raden Rahmat (Sunan Ampel) pada tulisan terdahulu. Hanya saja Raden Rahmat putra Syekh Ibrahim Asmaraqandi, sedang Sunan Giri adalah putra Syekh Maulana Ishaq.

Bila jalur keturunan sunan giri dari ibunya adalah putra Syekh Maulana Ishaq dengan Dewi Sukardadu, sedang Dewi Sekardadu putri Prabu Menak Sembuyu putra Brawijaya (Brewirabumi), putra prabu Hayam Wuruk Raja Majapahit yang terkenal dengan Maha Patih gajah Mada.

Dalam riwayat lain Prabu Menak Sembunyi bukanlah putra Brawijaya, beliau adalah keturunan Raja Pajajaran bernama Munding Wangi yang berputra Raden Jiung Menara yang berputra Bambang Wecana yang berputra Raden Bambang Pamengkar. Konon Raden Bambang Pamengkar tidak mau tunduk pada majapahit sehingga ia melarikan diri dan bersembunyi di Gunung Semeru. Beliau memiliki seorang putra bernama Menak Perenggola yang berputra Menak Sumbuyu yang menjadi Raja di kerajaan Blambangan. Konon menurut cerita, bahwa semua kerajaan Islam di kepulauan Nusantara ini apabila menobatkan seorang raja, memerlukan pengesahan dari Kanjeng Sunan Giri. Hal tersebut menandakan betapa besar pengaruh sunan Giri terhadap kerajaan-keraiaan lslam di Nusantara

4. Sunan Giri Wafat
Sejak Majapahit jatuh ke tangan Raden Fatah, Sunan Giri tetap tinggal di Giri sampai hari tuanya. Beliau menekuni dunia pendidikan agama terhadap santri-santri yang belajar ilmu agama lslam di Pesantren Giri Sarnpai akhir hayatnya, Raden Paku (Sunan Giri) tetaplah Merupakan pahlawan lslam yang sangat diagungkan. Beliau merupakan orang yang banyak jasanya dalam penyebaran agama Islam. Tepat pada hari Senen bulan Dzulhijjah beliau wafat. Jenazahnya dimakamkan di Gunung Giri, kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik sampai saat ini Gunung Giri kelihatan megah. Banyak orang berziarah ke sana dari berbagai penjuru kota dan desa. Nama Giri dan Gresik tetap tersirat dalam-benak seluruh bangsa lndonesia, dan tidak musnah di dalam catatan sejarah sebagai salah satu tempat yang mengandung kisah tersendiri. Tak lain adalah kisah Raden Paku alias Sunan Giri. Semoga jasa -jasa beliau dalam menegakkan agama lslam diterima di sisi Allah